Monday, August 24, 2009

Sang Pemimpin

Sang Pemimpi merupakan sekuel dari Laskar Pelangi. Jika dalam Laskar Pelangi Andrea Hirata, Sang pengarang yang notabene adalah tokoh Ikal dalam novel ini, bercerita tentang masa kecilnya menjalani pendidikan SD hingga SMP di Sekolah Muhammadiyah, maka dalam Sang Pemimpi Andrea berkisah tentang sebagian besar masa SMA yang dilaluinya.Karena SMA Negeri satu-satunya di Belitung ada di Magai, sebuah kota pelabuhan yang berjarak 30 kilometer dari rumah Ikal, maka Ikal bersama dua orang temannya Arai dan Jimbon, terpaksa hijrah ke Magai. Mereka bertiga sekolah bersama, tinggal bersama disebuah los kontrakan, dan sama-sama pula bekerja sebagai kuli panggul di pelabuhan.Arai adalah sepupu jauh Ikal yang ditinggal mati kedua orang tuanya kemuadian menjadi anak pungut orang tua ikal. Dia cerdas tapi nakal dan penuh ide-ide yang tak terduga. Arai juga tak banyak bicara namun otaknya selalu bekerja untuk membantu orang lain. Bagi Ikal, Arai adalah pahlawannya.Jimbon, kawan karib Ikal yang lain, bukanlah orang yang menarik. Dia gagap dan begitu terobsesi terhadap kuda, tapi dibalik segala kekurangannya Jimbon adalah sosok yang sangat ulet dan setia kawan.Masih mengusung tema pendidikan, Sang Pemimpi menampilkan Pak Balia guru sastra yang mengobarkan semangat dan melambungkan mimpi mereka untuk menuntut ilmu sejauh kemampuan.“Jelajahi kemegahan Eropa sampai ke Afrika yang eksotis. Temukan berliannya budaya sampai ke Prancis. Langkahkah kakimu di atas altar suci almamater terhebat sepanjang tara: Sorbone. Ikuti jejak-jejak Sartre, Louis Pasteur, Montesquieu, Voltaire. Di sanalah orang belajar science, sastra dan seni hingga mengubah peradaban..”Begitulah kisah ini mengalir, ketiga karib itu dengan mimpi mereka, perjalanan ketiganya dalam mewujudkan mimpi masing-masing. Serta dalam kejenakaannya Andrea menghiasi perjuangan mereka dengan kisah percintaan khas remaja. Kita terbawa kelucuan cara Arai yang konyol dalam menarik perhatian Nurmala. Atau tersenyum manis melihat cara Jimbon yang ulet hanya untuk membuat Laksmi tersenyum. Belum lagi kenakalan ketiganya saat menyusup ke dalam bioskop menonton film terlarang bagi anak sekolah hanya karena tergiur poster besar yang terpasang di los kontrakan mereka.Akhir kata, buku ini tidak hanya menarik tapi juga begitu menginspirasi. Jangan pernah berhenti bermimpi karena ”Kita tak ’kan pernah mendahului nasib, ” kata Arai.Baca selengkapnya Klik disini

Laskar Pelangi


Kisah nyata tentang sepuluh anak kampung di Pulau Belitong, Sumatera. Mereka bersekolah di sebuah SD yang bangunannya nyaris rubuh dan kalau malam jadi kandang ternak. Sekolah itu nyaris ditutup karena muridnya  tidak sampai sepuluh sebagai persyaratan minimal. Pada  hari pendaftaran murid baru, kepala sekolah dan ibu guru satu-satunya  yang mengajar di SD itu tegang. Sebab sampai siang jumlah murid baru
sembilan. Kepala sekolah bahkan sudah menyiapkan naskah pidato  penutupan SD tersebut. Namun pada saat kritis, seorang ibu mendaftarkan  anaknya yang mengalami keterbelakangan mental. "Mohon agar anak saya  bisa diterima. Sebab Sekolah Luar Biasa hanya ada di Bangka," mohon  sang ibu. Semua gembira. Harun, nama anak itu, menyelamatkan SD  tersebut. Sekolah pun tak jadi ditutup walau sepanjang beroperasi
muridnya cuma sebelas.  Kisah luar biasa tentang anak-anak Pulau Belitong  itu diangkat dalam novel dengan judul ''Laskar Pelangi'' oleh Andrea  Hirata, salah satu dari sepuluh anak itu. Di buku tersebut Andrea mengangkat cerita bagaimana semangat anak-anak kampung miskin itu  belajar dalam segala keterbatasan. Mereka bersekolah tanpa alas kaki,  baju tanpa kancing, atap sekolah yang bocor jika hujan, dan papan tulis
yang berlubang hingga terpaksa ditambal dengan poster Rhoma Irama.  Kisah yang tadinya bukan untuk diterbitkan itu  ternyata mampu menginspirasi banyak orang. Seorang ibu di Bandung,  misalnya, mengirim surat ke Kick Andy. Isinya minta agar kisah tersebut  diangkat di Kick Andy karena anaknya yang membaca buku Laskar Pelangi  kini bertobat dan keluar dari jerat narkoba. "Setiap malam saya  mendengar suara tangis dari kamar Niko anak saya. Setelah saya intip,  dia sedang membaca sebuah novel. Setelah itu, Niko berubah. Dia jadi  semangat untuk ikut rehabilitasi. Kini Niko berhasil berhenti sebagai  pecandu narkoba setelah membaca buku Laskar Pelangi," ungkap Windarti  Kosasih, sang ibu.  Sementara Sisca yang hadir di Kick Andy mengaku  setelah membaca novel itu, terdorong untuk memperbaiki hubungannya  dengan sang ayah yang selama ini rusak. Begitu juga Febi, salah satu  pembaca, langsung terinspirasi untuk membantu menyumbangkan buku untuk  sekolah-sekolah miskin di beberapa tempat. "Saya kagum karena anak-anak
yang diceritakan di buku itu penuh semangat walau fasilitas di sekolah  itu jauh dari memadai," ujar Febi yang juga datang ke Kick Andy untuk  bersaksi.  Andrea sendiri mengaku novel itu awalnya hanya
merupakan catatan kenangannya terhadap masa kecilnya di Belitong. Dia  selalu teringat sahabat-sahabatnya di masa kecil, terutama Lintang.  Sebab tokoh Lintang merupakan murid yang cerdas dan penuh semangat
walau hidup dalam kemiskinan. Setiap hari Lintang harus mengayuh sepeda  tua yang saering putus rantainya ke sekolah. Pulang pergi sejauh 80 km.  Bahkan harus melewati sungai yang banyak buayanya.Ingin baca selengkapnya klik di sini