Sang Pemimpi merupakan sekuel dari Laskar Pelangi. Jika dalam Laskar Pelangi Andrea Hirata, Sang pengarang yang notabene adalah tokoh Ikal dalam novel ini, bercerita tentang masa kecilnya menjalani pendidikan SD hingga SMP di Sekolah Muhammadiyah, maka dalam Sang Pemimpi Andrea berkisah tentang sebagian besar masa SMA yang dilaluinya.Karena SMA Negeri satu-satunya di Belitung ada di Magai, sebuah kota pelabuhan yang berjarak 30 kilometer dari rumah Ikal, maka Ikal bersama dua orang temannya Arai dan Jimbon, terpaksa hijrah ke Magai. Mereka bertiga sekolah bersama, tinggal bersama disebuah los kontrakan, dan sama-sama pula bekerja sebagai kuli panggul di pelabuhan.Arai adalah sepupu jauh Ikal yang ditinggal mati kedua orang tuanya kemuadian menjadi anak pungut orang tua ikal. Dia cerdas tapi nakal dan penuh ide-ide yang tak terduga. Arai juga tak banyak bicara namun otaknya selalu bekerja untuk membantu orang lain. Bagi Ikal, Arai adalah pahlawannya.Jimbon, kawan karib Ikal yang lain, bukanlah orang yang menarik. Dia gagap dan begitu terobsesi terhadap kuda, tapi dibalik segala kekurangannya Jimbon adalah sosok yang sangat ulet dan setia kawan.Masih mengusung tema pendidikan, Sang Pemimpi menampilkan Pak Balia guru sastra yang mengobarkan semangat dan melambungkan mimpi mereka untuk menuntut ilmu sejauh kemampuan.“Jelajahi kemegahan Eropa sampai ke Afrika yang eksotis. Temukan berliannya budaya sampai ke Prancis. Langkahkah kakimu di atas altar suci almamater terhebat sepanjang tara: Sorbone. Ikuti jejak-jejak Sartre, Louis Pasteur, Montesquieu, Voltaire. Di sanalah orang belajar science, sastra dan seni hingga mengubah peradaban..”Begitulah kisah ini mengalir, ketiga karib itu dengan mimpi mereka, perjalanan ketiganya dalam mewujudkan mimpi masing-masing. Serta dalam kejenakaannya Andrea menghiasi perjuangan mereka dengan kisah percintaan khas remaja. Kita terbawa kelucuan cara Arai yang konyol dalam menarik perhatian Nurmala. Atau tersenyum manis melihat cara Jimbon yang ulet hanya untuk membuat Laksmi tersenyum. Belum lagi kenakalan ketiganya saat menyusup ke dalam bioskop menonton film terlarang bagi anak sekolah hanya karena tergiur poster besar yang terpasang di los kontrakan mereka.Akhir kata, buku ini tidak hanya menarik tapi juga begitu menginspirasi. Jangan pernah berhenti bermimpi karena ”Kita tak ’kan pernah mendahului nasib, ” kata Arai.Baca selengkapnya
Monday, August 24, 2009
Laskar Pelangi
Kisah nyata tentang sepuluh anak kampung di Pulau Belitong, Sumatera. Mereka bersekolah di sebuah SD yang bangunannya nyaris rubuh dan kalau malam jadi kandang ternak. Sekolah itu nyaris ditutup karena muridnya tidak sampai sepuluh sebagai persyaratan minimal. Pada hari pendaftaran murid baru, kepala sekolah dan ibu guru satu-satunya yang mengajar di SD itu tegang. Sebab sampai siang jumlah murid baru
sembilan. Kepala sekolah bahkan sudah menyiapkan naskah pidato penutupan SD tersebut. Namun pada saat kritis, seorang ibu mendaftarkan anaknya yang mengalami keterbelakangan mental. "Mohon agar anak saya bisa diterima. Sebab Sekolah Luar Biasa hanya ada di Bangka," mohon sang ibu. Semua gembira. Harun, nama anak itu, menyelamatkan SD tersebut. Sekolah pun tak jadi ditutup walau sepanjang beroperasi
muridnya cuma sebelas. Kisah luar biasa tentang anak-anak Pulau Belitong itu diangkat dalam novel dengan judul ''Laskar Pelangi'' oleh Andrea Hirata, salah satu dari sepuluh anak itu. Di buku tersebut Andrea mengangkat cerita bagaimana semangat anak-anak kampung miskin itu belajar dalam segala keterbatasan. Mereka bersekolah tanpa alas kaki, baju tanpa kancing, atap sekolah yang bocor jika hujan, dan papan tulis
yang berlubang hingga terpaksa ditambal dengan poster Rhoma Irama. Kisah yang tadinya bukan untuk diterbitkan itu ternyata mampu menginspirasi banyak orang. Seorang ibu di Bandung, misalnya, mengirim surat ke Kick Andy. Isinya minta agar kisah tersebut diangkat di Kick Andy karena anaknya yang membaca buku Laskar Pelangi kini bertobat dan keluar dari jerat narkoba. "Setiap malam saya mendengar suara tangis dari kamar Niko anak saya. Setelah saya intip, dia sedang membaca sebuah novel. Setelah itu, Niko berubah. Dia jadi semangat untuk ikut rehabilitasi. Kini Niko berhasil berhenti sebagai pecandu narkoba setelah membaca buku Laskar Pelangi," ungkap Windarti Kosasih, sang ibu. Sementara Sisca yang hadir di Kick Andy mengaku setelah membaca novel itu, terdorong untuk memperbaiki hubungannya dengan sang ayah yang selama ini rusak. Begitu juga Febi, salah satu pembaca, langsung terinspirasi untuk membantu menyumbangkan buku untuk sekolah-sekolah miskin di beberapa tempat. "Saya kagum karena anak-anak
yang diceritakan di buku itu penuh semangat walau fasilitas di sekolah itu jauh dari memadai," ujar Febi yang juga datang ke Kick Andy untuk bersaksi. Andrea sendiri mengaku novel itu awalnya hanya
merupakan catatan kenangannya terhadap masa kecilnya di Belitong. Dia selalu teringat sahabat-sahabatnya di masa kecil, terutama Lintang. Sebab tokoh Lintang merupakan murid yang cerdas dan penuh semangat
Subscribe to:
Posts (Atom)